Solo Batik Carnival (SBC) 2010 akan diselenggarakan untuk mengangkat kota solo sebaai kota batik. Tema yang diambil terinspirasi dari lingkungan hidup sekaligus memberikan pembelajaran akan kepedulian terhadap alam dan menciptakan sebuah carnival yang ramah lingkungan.
Tema :Flora (menggambarkan keindahan tumbuh-tumbuhan dan warna-warni bunga yang menghiasi alam),Fauna (menggambarkan keindahan dari binatang yang berlarian, berterbangan dan menari dengan warna warna yang indah yang menghiasi alam),Anak Anak (untuk kostum anak-anak akan lebih berwarna dan imajinatif karena semua keindahan alam raya akan tergabung dan menjadi kesatuan yang sangat indah).
Melalui bentuk karnaval budaya tentang ekologi lingkungan yang terdiri dari berbagai komunitas yang saling mempengaruhi diantaranya tanah, hutan, sawah, air dan satwa kehidupan dan lain-lain diharapkannya masyarakat mau mengerti akan pentingnya masalah tersebut. Melaui ini pula diharapkan masyarakat menjaga pentingnya keharmonisan lingkungan di kota Solo dalam kesatuan ekosistem untuk menciptakan Solo Hijau, Bersih, Sejahtera, kata Bambang. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat yang menyaksikan Solo Carnavalini mau belajar memperhatikan lingkungan hidup, dengan tidak menginjak-injak tanaman bunga yang ada di kiri kanan jalan dan tidakmembuang sampah di sembarang tempat.
Untuk selanjutnya diikuti kelompok ekologi taman yang terdiri dari kelompok musik kentongan 100 orang, peraga taman bunga 100 orang, petani perempuan 100 orang, petani membawa cangkul 50 orang, penari kukilo 50 orang, peraga kuda, sapi dan kerbau 30 orang, peraga memedi sawah 100 orang, petani membawa pecut 100 orang dan kelompok wayang padi 100 orang.
Kelompok ekologi hutan terdiri dari kelompok musik kentongan 100 orang, satwa 50 orang, penari merak lima orang, penari kidang 30 orang, penari wanoro 50 orang, kelompok pembawa maket gunung, kelompok manusia pohon 50 orang dan penari jatayu 50 orang. Dalam kegiatan ini juga melibatkan berbagai kesenian kas daerah yang berasal dari daerah sekitarnya seperti Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Kabupaten Klaten.
Kelompok ekologi hutan terdiri dari kelompok musik kentongan 100 orang, satwa 50 orang, penari merak lima orang, penari kidang 30 orang, penari wanoro 50 orang, kelompok pembawa maket gunung, kelompok manusia pohon 50 orang dan penari jatayu 50 orang. Dalam kegiatan ini juga melibatkan berbagai kesenian kas daerah yang berasal dari daerah sekitarnya seperti Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Kabupaten Klaten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar